Senin, 15 September 2008

MenembusLangit


يمعشرالجن‏والان‏استطعتم‏ان‏تنفذوامن‏اقطارالسموت‏والارض‏فانفذوالاتنفذن‏الابسلطن
Arrahman : 33
“Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu mampu menembus langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak bisa menembusnya melainkan dengan kekuatan.”

Siapakah yang memiliki kekuatan itu? Pernahkah Anda menilai seberapa besar kekuatan Anda? Seberapa besar ilmu Anda tentang alam ini? Setidaknya seberapa tahu Anda tentang kehidupan Anda sendiri.

Suatu saat, Anda menelpon seorang teman yang sedang berada di benua Eropa. Anda bisa mendengar dan melihatnya berbicara dengan jelas melalui ponsel ataupun komputer Anda. Di saat lain, Anda mengirimkan sejumlah uang untuk anak Anda melalui internet banking. Tak lama berselang, Anda pun menyantap makanan siap saji yang sudah Anda panaskan di dalam microwave. Anda meneguk teh hangat. Ternyata teh itu sudah dingin. Anda mungkin kesal. Akhirnya Anda pergi ke kantor dengan tergesa. Semuanya terjadi begitu saja. Anda pun terburu waktu. Semuanya Anda lakukan dengan cepat. Tidak ada toleransi untuk keterlambatan. Tidak ada pemakluman bagi kesalahan. Dan tidak ada kesempatan kedua untuk memperbaikinya. Bahkan mungkin Anda tidak punya waktu untuk mencerna setiap hal yang Anda lakukan. Hari berlalu dengan begitu saja.

Pernahkah Anda berpikir tentang proses yang terjadi di balik semua aktifitas Anda? Yaitu ketika Anda menelpon, bertransaksi melalui internet, mengambil makanan dari dalam microwave, menyetir mobil, menaiki lift atau pun menyalakan lampu di meja kerja Anda.

Suatu hari, salah seorang tetangga saya tanpa sengaja mendengar dan melihat saya sedang berkomunikasi melalui internet. Ada rekaman gambar suami saya yang saya ajak bicara di layar komputer.
“Hebat ya, walaupun jauh tapi bisa ngobrol dan liat gambarnya dengan jelas. Pake apa ya ngirimnya? Gimana ya?”. Rupanya dia bingung terhadap fenomena ini. Sebuah kebingungan yang wajib kita hargai. Dia mencoba mencerna proses yang dia amati ke dalam susunan logika di kepalanya.

That’s it.Maukah kita memikirkannya? Mba Yani adalah seseorang yang tidak bisa menikmati kurikulum sekolah. Tapi ia sudah mencoba memahami dan menguraikan proses Sambungan Langsung Jarak Jauh sampai pada titik klimaksnya. Sampai pusing. Naluri ilmiahnya bekerja. Bagaimana dengan Anda? Seberapa sering naluri ilmiah Anda bekerja. Sejauh mana Anda memahami setiap tindakan yang Anda lakukan. Tentunya urusan teknologi selular bukanlah urusan Anda. Anda tidak harus bisa memintal benang untuk jadi seorang designer pakaian. Setiap orang punya tanggung jawabnya masing-masing. Tapi sebenarnya naluri ilmiah Anda ingin memahami setiap fenomena yang Anda lihat.
Jadi jangan terburu-buru bangga pada apa yang Anda telah raih. Kekayaan, jabatan, gelar dan kedudukan, penghargaan dan simbol pengakuan lainnya menjadi tidak berarti jika Anda masih hidup di dalam sangkar. Inilah sangkar standar hidup yang sudah membatasi naluri ilmiah Anda.

Sangkar ini sudah membatasi manusia dalam membentuk kekuatannya. Sangkar ini juga sudah membelenggu proses belajar. Pengkotak-kotakan rasa ingin tahu cenderung melemahkan kemampuan kita dalam belajar. Si Anu belajar A, si Ana belajar B dan Si Ani belajar C. Si Anu tidak perlu tahu tentang B dan C. Begitu pula lainnya. Sedangkan rasa ingin tahu adalah titik tolak proses Belajar.
Allah berfirman :
اقرٲباسم‏ربك‏الذيخلق
"Bacalah dengan ilmu Tuhanmu yang telah menciptaan". (Al Alaq:1)

Mba Yani adalah salah seorang dari sekian yang bisa bergerak dan berpikir bebas tentang apapun. Baginya tidak ada larangan berpikir. Ia terbiasa berpikir maksimal di ujung kemampuannya. Jika saja ia pernah diberi kesempatan bersekolah tinggi, tidak mustahil jika saat ini ia tengah berpikir mencari cara untuk menembus langit.

sumber: tulisan penulis

PERHATIAN

MAAF BLOG SEDANG DALAM PERBAIKAN, ISINYA TIDAK DIJAMIN BENAR

Cari aja disini..

Google
 

Sign by Dealighted - Coupons and Deals





Arsip Blog

Bertanyalah

Siapakah Anda? Di manakah Anda? Apa yang Anda lakukan sekarang? Untuk apa Anda hidup? Bagaimana Anda menjalani hidup? Mengapa Anda melakukannya? Darimanakah Anda? Kemanakah Anda akan pergi?



Pembaca